Gen Ibu Tentukan Kecerdasan Anak



Setelah lama vakum ga update blog (hampir 9 bulan kayanya), ada rasa kangen juga pengen nulis lagi dan berbagi info dengan pembaca sekalian, pertama pengen nulis artikel ini miris juga karena saya yang notabene seorang lelaki menurut penelitian kelak gak  ambil bagian dalam menentukan kecerdasan anak malah seorang  ibu yang berperan besar (maka bersyukurlah anda yang seorang wanita..he). Tanpa banyak basa basi lagi mungkin kita langsung saja ke topik  permasalahan..

Sebelum masuk jauh ke dalam artikel ada baeknya saya jelaskan dulu apa itu Gen biar nanti ga bingung sendiri, Gen (dari  bahasa Belanda: gen) adalah unit pewaris sifat bagi organism hidup. Dalam pengertian lain gen adalah substansi dasar hereditas yang mengandung informasi  genetic, tersusun dari asam nukleat (nukleo protein) dan terdapat dilokus  gen dalam kromosom (makin berat ya kata-katanya, sorry). Fungsi gen mengatur perkembangan dan metabolisme  individu dan menyampaikan informasi genetic kepada generasi berikutnya.

Setelah mulai mengerti maka kita akan mulai masuk materi(hahaha, kaya kuliah aja ya).
 Ibu ternyata tidak hanya berperan besar pada kehidupan anak setelah ia lahir, tetapi telah menentukan kehidupan anaknya sejak dari konsepsinya (awal pembentukan). Faktor genetika seorang  ibu sangan mempengaruhi  tingkat kecerdasan seorang anak, namun dibalik itu kelainan genetika seorang ibu dapat diturunkan kepada anak-anaknya, termasuk diantaranya retardasi mental . Pengaruh itu sedemikian besar karena tingkat kecerdasan seseorang terkait kromosom X yang berasal dari ibu ( dijelaskan oleh seorang ahli genetika dari UMC Nijmegen Netherlands, Dr. Ben Hamel)

Dalam keadaan normal, setiap manusia memiliki 23  pasang kromosom  yang  terdiri atas 22 pasang kromosom  autosom dan sepasang kromosom seks. Ada 23 kromosom  berasal dari ibu yang disebut kromosom XX dan 23 pasang  laggi berasal dari ayah yang berasal dari ayah yang disebut kromosom XY. Dalam setiap sel yang normal, terdapat kira-kira 40.000 gen yang akan menentukan spesifikasi seseorang.
Kromosom dari ayah dan ibu akan bergabung saat terjadi fertilisasi, yaitu pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang akan menghasilkan zigot. Dalam keadaan normal , zigot akan melakukan pembelahan sel secara mitosis sehingga setiap sel dalam tubuh manusia akan membawa informasi genetic yang sama.  “Karena itu, ibu yang cerdas berpotensi besar  melahirkan anak yang cerdas pula, jadi  lebih baik memiliki ibu yang cerdas dari pada ayah yang cerdas” kata Dr Hamel

Akan tetapi, proses pembelahan sel merupakan suatu proses yang kompleks  sehingga dapat  terjadi gangguan yang akan menimbulkan kelainan genetic. Kelainan genetic inilah yang kemudian bisa mengakibatkan terjadinya retrardasi mental atau dalam ilmu kedokteran disebut XLMR (X Link Mental Retardation)

Retardasi mental dapat diartikan sebagai suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap. Ini terutama terlihat selama masa perkembangan sehingga berpengaruh pada semua tingkat inteligensia, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan social. Retardasi mental kadang disertai gangguan jiwa atau gangguan fisik lain.

Jenis retardasi mental dikelompokan dalam beberapa subtype, yaitu retardasi mental ringan, sedang dan sangat berat.

Pasien dengan retardasi mental ringan mengalami keterlambatan dalam mempelajari bahasa. Namun, pasien tersebut masih  dapat berbicara untuk keperluan sehari-hari dan mampu melakukan kegiatan sehari-hari dan terampil dalam pekerjaan rumah tangga. Pasien retardasi mental akan mengalami kesulitan dalam pelajaran sekolah.

Pasien dalam tingkat retardasi mental sedang  biasanya lambat dalam pengembangan pemahaman dan penggunaan bahasa. Keterampilan merawat diri dan keterampilan motoriknya pun terlambat. Penderita juga memerlukan pengawasan seumur hidup dan program pendidikan khusus demi mengembangkan potensi mereka  yang terbatas agar memperoleh beberapa keterampilan dasar.

Pada kasus retardasi mental berat, keadaanya mirip dengan retardasi mental sedang, akan tetapi biasanya disetai kondisi fisik yang berat . Kebanyakan dengan gangguan motorik yang berat akibat kerusakan perkembangan pada susunan saraf pusat.

Pasien dengan retardasi mental sangat berat biasnya memiliki tingkat inteligensi kurang dari 20, yang berarti sangat terbatas kemampuannya untuk memahami atau mematuhi permintaan atau intruksi. Sebagaian besar dari mereka sangat terbatas dalam bergerak, bahkan ada yang tidak bisa bergerak sama sekali
Dr. Hamel mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan metode penyembuhan retardasi mental. Ia berharap dengan banyaknya penelitian genetika akan menghasilkan suatu metode penyembuhan di masa depan sehingga masalah retardasi ini dapat ditanggulangi.

 Kalau boleh saya mengomentari tulisan saya ini, saya menarik beberapa kesimpulan bahwa berdasrkan penelitian ternyata gen yang berasal dari ibu yakni kromosom X sangat berpotensi besar dalam menentukan kecerdasan anak, dan juga gen ini dapat juga  menimbulkan kelainan genetic yakni retrardasi mental apabila dalam pembelahan terjadi gangguan. Ketika anak anda cerdas maka sang ibu mungkin jangan membanggakan diri karena  beranggapan kecerdasan itu berasal dari gen ibu, tapi di balik itu  semua saya beranggapan bahwa  mungkin kita lupa bahwa kromosom ayah terdiri dari kromosom XY dan ibu XX, jadi ayah juga turut ambil bagian karena mempunyai kromosom X . Sebaliknya ketika anak anda kurang dalam kecerdasan maka jangan menyalahkan istri anda karena anda juga turut ambil bagian dalam hal tersebut (Tuhan Memang Maha Adil). Semoga bermanfaat..

Vocabulary:
Kromosom: Badan di dalam inti sel;berbentuk benang berasal dari kromatin, terdiri dari DNA yang berpungsi memindahkan  informasi genetic.
Zigot : Sel yang berasal dari penyatuan gamet jantan dan gamet betina; telur yang dibuahi .
Mitosis : Metode pembelahan sel secara tidak langsung; dimana inti sel anak secara normal menerima komplemen  jumlah kromosom identik yang khas pada sel somatic sepsis.  
Herediter : Keturunan.
Lokus : Tempat gen  tertentu pada kromosom.


Sumber:
Kasih Yang Menyembuhkan (Peran Keluarga Dalam Menangani Penyakit), 2007. PT  Kompas Media Nusantara. Jakarta : Penerbit Buku Kompas
Danis, dr Difa. Kamus Istilah Kedokteran, 2008.  Jakarta: Gitamedia Press
Http://diemazcaeem.blogspot.com


Share/Save/Bookmark