Stress Bisa Merusak Otak

Suatu stress bagai obat, dalam jumlah yang tepat bermanfaat namun beracun jika berlebih. Adrenalin yang diproduksi tubuh saat mengalami stress menimbulkan sensasi  kesenangan dan gairah , sehingga kita seringkali bersemangat menjalani kehidupan . Namun stess berkepanjangan berakibat fatal. Otak dan syaraf bisa rusak.
 Bagaimana stress yang tidak nyata bisa merusak tubuh?  Jawabanya, stress memicu perubahan kimia tubuh.
 Dalam situasi  yang menekan, tubuh bereaksi dengan mengeluarkan berbagai hormone seperti adrenalin, norepinephrin, dan kortisol. Hormon-hormon ini meningkatkan denyut jantung dan pernapasasan, mengirim lebih banyak darah ke otot rangka, meredakan nyeri , menstimulasi system kekebalan tubuh, serta mengubah gula dan lemak menjadi energy.
stress

Mekanisme itu merupakan naluri tubuh dalam bersiap menghadapi ancaman dari luar. Membuat individu bersangkutan menjadi waspada dan bersemangat untukmelakukan perlawanan. Jika situasi menekan lelah dilalui, maka tubuh menjadi normal kembali.
Boleh dibilang stress merupakan proses normal tubuh dalam mengatasi ancaman emosional maupun tantangan. Respon terhadap stressor (penyebab stress) berfungsi melindungi organ tubuh. Namun, keberadaan stressor terus menerus misalnya penyiksaan atau tindakan kekerasan yang berlangsung lama, peperangan, menderita sakit kronis, maupun terjebak pada situasi yang menekan, berpotensi mengganggu kesehatan.

Stress yang berkepanjangan dapat akan meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung,  menimbulkan gangguan pencernaan, ketegangan otot dan  nyeri punggung, melemahkan system kekebalan tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi serta memperparah kondisi kronis misalnya eksim.
Paul J Lambroso dari Universitas Yale dan Robert  Sapolsky dari Universitas Stanford meneliti hubungan antara stress dan kesehatan. Dalam laporan yang dimuat di Journal American Academy of Child and Adolescent Psychiatry dipaparkan, kucuran hormone stress berkepanjangan dapat mengerutkan bagian tertentu otak, terutama hippocampus yaitu bagian otak yang berperan dalam proses kognitif. Karenya tidak jarang seseorang yang mengalami stress berkepanjangan menjadi pelupa dan sulit belajar. Walau mungkin untuk dipulihkan , namun dalam jangka panjang kerusakan menjadi permanen.
“ Respon stress sangat penting untuk keselamatan. Namun, stress berlebihan merusak  pelbagai aspek fisiologi, termasuk respon imun, system kardiovaskuler, maupun kemampuan reproduksi. Stres juga membahayakan system saraf” ulas Sapolsky.

Respon stress ditandai dengan produksi sejumlah molekul termasuk hormone  glukokortikoid yakni hidrokortison merupakan molekul tidak larut air, sehingga tinggal lebih lama di peredaran darah. Karena itu, pengaruhnya juga lebih lama dibanding hormone peptida, faktor pertumbuhan dan neurotransmitter.
Glukokortokoid berlebih menyebabkan gangguan pada proses dendrit yaitu pengantaran rangsangan oleh juluran protoplasma sel saraf ke badan sel saraf sehingga menyebabkan perubahan bentuk.
Selain gangguan proses dendrite , hormone stress juga meruasak syaraf pyramidal dari hippocampus. Jika stress segera berakhir , kerusakan bisa diperbaiki. Tetapi , jika stress berkepanjangan menyebabkan sel saraf keburu mati sebelum memulihkan diri.
Tidak hanya mengganggu pengantaran rangsangan ke sel saraf, stress juga menghambat proses pembaruan jaringan syaraf. Hal ini dikemukakan Direktur Laboratorium Neuroendokrinologi Universitas  Rockefeller, New York, Amerika Serikat, Bruce McEwen, sebagaimana dikutip situs Huntingtons Disease (HD) Lighthouse.

Dalam Kongres  Internasional Neuroendokrinologi yang berlangsung di New York, September 2002, McEwen melaporkan, selain menyebabkan pengerutan hippocampus pada tikus percobaan serta perubahan proses dendrite, stress juga menghambat neurogenesis atau pembentukan jaringan saraf.
Tim McEwen menemukan penurunan proliferasi (perkembangan) sel precursor (pemicu pembentukan ) sel asaraf hingga setengah jumlah seharusnya pada hippocampus tikus setelah diberi perlakuan  yang menimbulkan stress  selama tiga minggu.
Pelepasan asam amino akibat ketegangan misalnya  glutamate juga menimbulkan akibat serupa. MCEwen menduga penghambatan neurogenesis merupakan bentuk perlindungan dari bahaya kerusakan akibat ketegangan berlebihan.
Bagian dan fungsi otak

Bagaimana dengan pengaruh stress pada masa kecil? Pada percobaan dengan binatang sebagaimana dipaparkan dalam situs National Institute of Mental Health, AS, para peneliti membuktikan masa awal kehidupan sangat menentukan kemampuan menghadapi  stress di masa selanjutnya.
Mereka melakukan pengamatan terhadap anak tikus selama 15 menit tiap hari dari induknya. Reaksi induk dengan menjilat  dan mengurus  anak saat dikembalikan mengubah kimia otak anak tikus kea rah positif dan membuatnya lebih tahan terhadap rangsang stress. Perilaku itu membuat anak maupun induk tikus  bereaksi sewajarnya terhadap stress. Tidak menunjukkan kegelisahan berlebihan.
Hal ini berbeda dengan kondisi anak tikus yang dipisahkan dalam waktu yang jauh lebih lama, yaitu tiga jam per hari. Induk tikus cenderung mengabaikan anaknya saat dikembalikan. Akibatnya, anak tikus memperlihatkan respon berlebihan terhadap stress. Respon itu dilaporkan terbawa sampai tikus menjadi  dewasa.
Menurut  para ilmuwan, tikus yang dirawat baik dan di besarkan dalam kondisi penuh kasih sayang memiliki lapisan luar otak lebih tebal dan jaringan sel saraf lebih lebat  di bandingkan tikus yang terabaikan.
Penelitian lain terhadap bayi monyet yang dibesarkan oleh induk yang mengalami kesultan untuk mendapatkan makanan menunjukkan anak monyet memiliki cortioco-tropin releasing factor (CRF) dalam kadar tinggi dalam cairan otak dan sumsum tulang belakang. Pola ini juga tampak pada manusia yang mengalami gangguan stress  traumatic  dan depresi. Induk monyet yang mengalami stres akibat pemberian makanan yang tidak menentu bersikap inkonsisten dan seringkali  mengabaikan anaknya. Akibatnya, anak monyet mengalami kecemasan  luar biasa  jika dipisahkan dengan induknya atau berhadapan dengan lingkungan baru. Saat dewasa, monyet tersebut kurang mampu bersosialisasi dan cenderung tunduk pada monyet lain.
Meski terlalu dini untuk membuat kesimpulan dari eksperimen terhadap binantang, namun hasil penelitian itu perlu dipertimbangkan, Perlu penelitian lanjutan untuk melihat pengaruh stress masa kecil terhadap respon stress sepanjang  hidup  individu serta perkembangan lapisan luar otak.

Mengingat bencana, perubahan hidup, konflik dan pelbagai hal lain yang bisa menimbulkan reaksi stress merupakan bagian dari kehidupan , penting bagi kita untuk belajar mengendalikan penyebab stress sehingga tidak mengganggu kesehatan. Cara kita memandang stressor  menentukan apakah stress dianggap sebagai tantangan atau ancaman, untuk menyemangati hidup atau merusak hidup.
 Ada banyak kiat untuk menghadapi stress. Salah satunya dengan rajin berolahraga. Sejak lama olahraga terbukti berkhasiat memperkuat ketahanan tubuh, meredakan ketegangan, dan membuat tidur lebih nyenyak. Hal ini membantu tubuh memulihkan diri , setidaknya mengurangi stress, depresi, dan kecemasanTak kalah penting adalahbergaya hidup sehat, tidak merokok, tidak minum alcohol, mengkonsumsi gizi seimbang, mengontrol berat badan, serta membiasakan diri untuk tenang. Sikap tenang, percaya diri dan optimistis, akan meningkatkan memampuan memecahkan masalah.



Sumber Referensi:
Kasih Yang Menyembuhkan (Peran Keluarga Dalam Menangani Penyakit), 2007. PT  Kompas Media Nusantara. Jakarta : Penerbit Buku Kompas

Share/Save/Bookmark

Kebocoran Jantung Pada Anak

Artikel ini saya buat untuk menambah informasi bagi kita yang tidak bisa lepas dengan yang namanya penyakit, penyakit adalah sesuatu yang selalu ada di sekitar kita dan bisa mengancam jiwa kita, sumber dari artikel ini sebenarnya dari sebuah buku yang saya beli dengan harga obral, tapi meskipun begitu banyak sekali informasi dan pengetahuan yang terdapat pada buku tersebut setelah saya membacanya, sehingga saya mau berbagi dengan Anda mengenai isi dari buku tersebut.

Jantung Normal

 Penyakit jantung bukan hanya monopoli orang dewasa, melainka juga di alami anak-anak. Sejak masa dalam rahim, manusia rentan terhadap kelainan jantung bawaan yang terjadi pada masa organ tubuh vital itu
Pusat  Jantung Nasional Harapan Kita Menyebutkan dari  1.000 bayi yang lahir hidup di berbagai daerah di Tanah Air, enam hingga sembila di antaranya mengindap kelainan jantung bawaan. Dengan demikian, tiap tahun sedikitnya 40.000 bayi hidup dengan jantung bocor.
Mayoritas bayi yang lahir dengan penyakit jantung bawaan (PJB) itu meninggal sebelum berusia satu tahun. Sementara bayi yang bisa diselamatkan melalui pembedahan hanya 800 hingga 900 kasus pertahun, sebagian besar dilakukan di Pusat jantung Harapan Kita.
PDA

Berbeda dengan angka kasus penyakit jantung reumatik yang cenderung menurun namun dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kasus kelainan jantung bawaan justru tidak menurun. “ Penyakit jantung bawaan sudah terjadi ketika bayi masih dalam kandungan”, kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof dr Bambang Madiyono SpJP, SpA(K).
ASD

Terjadinya kelainan jantung bawaan masih belum jelas namun dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk genetik. “ Pembentukan jantung janin yang lengkap terjadi pada akhir semester pertama potensial dapat menimbulkan  gangguan pembentukan jantung, terutama pada tiga bulan pertama  usia kehamilan”, kata Bambang.
Ada  beberapa faktor yang dapat menimbulkan gangguan jantung  yang  dapat menimbulkan gangguan jantung yang terjadi pada masa kehamilan tiga bulan pertama, antara lain paparan sinar rontgen, trauma fisik dan psikis, serta minum jamu atau pil kontrasepsi.
Kelainan jantung bawaan juga dapat terjadi  jika ibu dan janin berusia di atas 40 tahun, menderita penyakit kencing manis, campak dan hipertensi (darah tinggi) serta jika ayah dan ibu merokok saat janin berusia 3 bulan dalam rahim.

Kebocoran
Kebocoran sekat jantung pada anak ditandai terhambatnya pertumbuhan anak. Anak dengan PJB juga memiliki berat badan tidak seimbang dengan usianya, nafsu makan berkurang, tidak kuat menyedot air susu ibu (ASI). Anak tampak lesu dan mudah capai. Bila di rontgen, jantung tampak membesar dan dengan pemeriksaan stetoskop terdengar suara bising (murmur). Penderita juga tidak henti-hentinya batuk dan demam.
Dr.Ganesja M Harimurti SpPJ, spesialis jantung dari Subbagian Jantung Anak Rumah Sakit (RS) Jantung Harapan Kita memaparkan, ada dua golongan besar penyakit jantung bawaan (PJB), yaitu jenis biru (sianotik) dan tidak biru(nonsianotik). ” Kedua golongan itu sama-sama banyak di jumpai pada pasien,” ujarnya.
SP

Pada PJB biru, bibir, lidah dan kuku terlihat biru. Warna biru kian nyata bila bayi menangis. Hal ini terjadi karena adanya kelainan pada organ jantung yang mengakibatkan darah kotor mengalir ke sirkulasi darah bersih sehingga bayi menjadi biru. Bila terlalu banyak darah kotor beredar kesirkulasi darah bersih  dan memesuki  organ-organ penting seperti otak, maka dapat terjadi sesak nafas disertai kejang, bahkan kematian.
Namun, pada pekan pertama kelahiran, warna biru biasanya belum tampak dan baru muncul setelah bayi berusia beberapa minggu atau beberapa bulan.
Pada golongan PJB tidak biru, keluhan yang sering terjadi, antara lain sesak nafas, kesulitan minum (sering berhenti saat minum seolah kelelaha, berkeringat berlebihan) sehingga berat badannya sulit bertambah. Selain itu penderita sering terkena infeksi saluran nafas  bagian bawah, bahkan banyak di antaranya mengindap ” penyakit paru kronis atau flek paru”.
VSD

PJB tidak biru yang sering dijumpai adalah kebocoran pada sekat bilik (Ventricular Septal Defects/VSD), sekat serambi (Atrial Septal Defects/ASD), terus terbukanya pembuluh yang menghubungkan nadi paru (Patent Ductus Arteriosus/PDA) menetap, penyempitan katup nadi paru  (Stenosis Pulmonal/PS)
“ PJB tidak biru ini sulit dideteksi karena tidak ada gejala fisik yang khas seperti PJB biru. Pada diagnosa awal, penderita kadang dianggap menderita penyakit paru-paru sehingga didiamkan saja,” kata Ganesja
Pada kasus ASD, VSD, dan PDA, kebocoran adakalanya tidak terdeteksi hingga beberapa hari kelahirannya. Baru setelah bayi berusia seminggu atau lebih, tekanan pada bilik kanan dan pembuluh nadi paru turun sejalan dengan berkembangnya fungsi paru, dan terlihatlah tanda kebocoran.

Pada kasus bayi dengan kelainan ASD, VSD, dan PDA, umumnya kebocoran yang terjadi tidak sampai membuat biru, ini lantaran darah kotor darii bilik kanan tidak beredar ke seluruh tubuh. Sebaliknya darah bersih dari bilik kirilah yang “menyeberang” ke jantung kanan  dan menuju paru-paru. Bila lubang kebocoran  hanya sedikit, biasanya bayi tidak terlalu memeperlihatkan keluhan.
Jika kebocoran makin besar, tanda-tanda “banjir paru” baru terlihat, antara lain bayi mulai terlihat  sesak nafas, sering mengalami infeksi saluran nafas bagian bawah, dan susah minum. Darah yang membanjir ke paru-paru bisa merusak pembuluh darah di jaringan paru-paru.
“PJB tidak biru ini bisa dideteksi dari detakan jantung bayi yang tidak normal dengan menggunakan stetoskop,” kata Ganesja.

Penanganan Medis
Untuk mencegah gangguan jantung pada janin, Ganesja menyarankan agar pada masa tiga bulan pertama kehamilan, para ibu harus menjaga kondisi kesehatan badan, tidak mengonsumsi obat antibiotic secara sembarangan, tidak merokokdan rajin berkonsultasi dengan dokter kandungan.
“Kelainan jantung bawaan ini perlu diwaspadai sejak dini, Ini bisa dilakukan dengan menggunakan USG jantung pada usia kehamilan 16 minggu dimana jantungnya sudah terbentuk sempurna,” ungkap Ganesja
Evaluasi awal untuk menegakkan diagnosis PJB meliputi beberapa tahap, yakni evaluasi klinis yang meliputi riwayat penyakit dan pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang sederhana, ekokardiografi yang terdiri dari M mode, dua dimensi  dan Doppler, serta katerisasi jantung  yang meliputi penghitungan hemodinamik dan angiografi. “Penanganan PJP biru lewat pembedahan,” ujarnya.

Namun, belakangan ada kecenderungan kardiologi  pediatric intervensi nonbedah mulai mengambil alih peran bedah  dalam penanganan PJB  tidak biru. Pelebaran katup pulmonal, katup aorta dan koartasio aorta dapat dilakukan dengan teknik ballon valvuloplasty secara transkateter. “ Intervensi nonbedah diharapkan tidak menimbulkan rasa takut pada anak,” kata Ganesja.
Sejauh ini, kendala utama penatalksanan penyakit PJB adalah ketidaktahuan orangtuanya kalau anaknya sakit jantung, sehingga penaganan medis terlambat. Ini ditambah oleh keterbatasan kemampuan dokter umum maupun dokter anak dala mendeteksikelainan jantung pada anak. “ Kalau terlambat di bawa kesentra  jantung terdekat, penyakit itu tidak bisa diapa-apain lagi,” tuturnya
Ketua Yayasan Jantung Anak Indonesia Wahyu Widayati berharap, teknologi kesehatan  di bidang intervensi kelainan jantung bawaan ini terus berkembang dengan biaya pengobatan makin murah. Dengan demikian, kebocoran jantung pada anak ini bisa diatasi sehingga para penderita kelainan jantung bawaan tidak kehilangan keceriaan masa kanak-kanak.    

Sumber Referensi:
Kasih Yang Menyembuhkan (Peran Keluarga Dalam Menangani Penyakit), 2007. PT  Kompas Media Nusantara. Jakarta : Penerbit Buku Kompas



Foto bareng teman dan dosen saat pelatihan di Rumah Sakit Harapan Kita


Share/Save/Bookmark

Ragam Cara dan Alat Kontrasepsi Yang Boleh dan Haram Dalam Islam

Sama juga seperti pada artikel sebelumnya dalam artikel ini saya juga akan membagikan  informasi yang saya dapat dari sebuah buku. Sekarang ini tidak dapat kita pungkiri program KB menjadi sesuatu yang kita butuhkan untuk merencanakan jumlah keturunan, mungkin  Anda yang sedang membaca artikel ini beberapa bulan/ tahun kedepan akan menjadi suami bagi  Anda yang laki-laki atau istri bagi Anda yang perempuan sehingga sangat besar kemungkinan Anda akan ikut program KB untuk merencanakan keturunan , tapi apakah Anda  mengetahuai cara dan alat kontrasepsi apa yang boleh dan haram dalam islam, di sini kita akan membahas hal tersebut.

Kontrasepsi  Alami
1.  Metode Azl (Senggama Terputus)
Motivasi : mengatur jarak kelahiran
Unsur Pembunuhan (ta’qil): sebagian ulama mengatakan ada unsure pembunuhan karena penumpahan sperma terjadi di luar vagina yang tidak memungkinkan spermauntuk hidup.  Tetapi , sebagian yang lain mengatakan tidak termasuk unsure pembunuhan.
Unsur pembatasan (tahdid) permanen atau semi permanen: tidak ada karena tidak mengubah system reproduksi
Efek samping: relative tidak ada(tidak tuntasnya keluaran sperma, tapi masih di anggap ringan)
Unsur penjaliman terhadap salah satu pihak: ada yang mengatakan bisa mengurangi kenikmatan istri, tetapi jika istri ridha hal itu tidak masalah
Cara pemakaian : tidak bertentangan dengan etika Islam (dilakukan mandiri oleh laki-laki).
Hukum  Azl nenurut ulama yang rajah (unggul) adalah boleh. Tetapi, tidak melakukan Azl adalah jauh lebih baik. Walaupun demikian , larangan ini tidak sampai pada derajat makruh tanzihi yang di larang (Dr. Thariq bin Muhammad Ath-Thawari, KB Cara Islam, Solo: Aqwam Media Profetika, 2007)

2.  Metode Penyusuan
Motivasi : Melakukan perintah menyusui dalam Al-Qur’an sekaligus bisa mendapatkan manfaat mengatur jarak kelahiran.
Unsur pembunuhan  (ta’qil): tidak ada
Unsur pembatasan (tahdid) permanen atau semi permanen: tidak ada, Masa tidak subur karena penyusuan sifatnya hanya sementara.
Efek samping: Relatif aman, meskipun beberapaibu ada yang mengalami luka atau trauma pada putting susu, mastitis (infeksi kelenjar payudara), dan sebagainya.
Unsur penjaliman terhadap salah satu pihak: tidak ada, Justru hadirnya masa tidak subur  merupakan bonus untuk bisa melakukan hubungan seksual secra maksimal.
Cara pemakaian : Tidak bertentangan dengan Islam. Dilakukan mandiri oleh kaum wanita.
Hukum metode penyusuan adalah sunnah.

3.  Metode Pantang Berkala Seksual (KB Kalender, Suhu Basal Badan, dan Lender serviks)
Motivasi : mengatur jarak kelahiran
Unsur pembunuhan  (ta’qil): tidak ada
Unsur pembatasan (tahdid) permanen atau semi permanen: tidak ada
Efek samping: tidak ada.

Unsur penjaliman terhadap salah satu pihak:  Ada, jika waktu pantang berkala terlalu lama. Hal ini berdampak relative bagi masing-masing pasangan dalam hal waktu dan dampak psikologis yang ditimbulkan.
Cara pemakaian : Tidak bertentangan dengan Islam.
Hukum metode yang menggunakan pantang berkala seksual adalah boleh.

 Kontrasepsi  Buatan
Metode Kontrasepsi laki-laki
1. Kondom
Motivasi :  pengaturan jarak kehamilan
Unsur pembunuhan  (ta’qil): Sebagian besar kondom saat ini menggunakan spermisida Nanoksinol  9. Spermisida (spermicide) diartikan sebagai bahan  yang merusak spermatozoa (kamus kedokteran Dorland,1996). Namun para ulama berbeda pendapat  apakah merusak  dalam spermatozoa ini di kategorikan  pembunuhan  atau bukan

Unsur pembatasan (tahdid) permanen atau semi permanen: tidak ada
Efek samping: Tidak ada. Efek dsamping sistemik  bagi tubuh. Namun, beberapa ada yang alergi terhadap kondom berbahan lateks dan iritasi local spermaticid.
Unsur penzaliman terhadap salah satu pihak: Relatif dan bergantung kondisi individu.
Cara pemakaian : Tidak bertentangan dengan Islam jika pemasangannya dilakukan sendiri.
Mengenai hukum kondom, sampai saat ini ulama membolehkan. Saran untuk tidak mengunakan kondom yang mengandung spermaticid. Ini karena ada sebagian ulama berpendapat bahwa mematikan sperma termasuk pembunuhan. Sedangkan, hukum spermaticid menurut pendapat para ulama adalah tidak membolehkan. 

2. Vasektomi/ MOP (Sterilisasi Pria)
Pemotongan saluran keluarnya sperma (saluran vas deferens) dengan memotong vas deferens, sperma tidak  mampu diejakulasikan. Pria menjadi tidak subur  setelah vas deferens bersih dari sperma yang memakan waktu sekitar 3 bulan.

Motivasi :  pemutusan keturunan secra permanen
Unsur pembunuhan  (ta’qil): tidak ada
Unsur pembatasan (tahdid) permanen atau semi permanen: ada, ini  karena pengembalian kesuburan dengan prosedur ini hanya 50% mencapai kehamilan. Riversi vasektomi dilakukan dengan reanastomosis vas deferens. Namun, prosedur ini beresiko menimbulkan antibody anti sperma yang menyebabkan  jumlah sperma rendah  sehingga kehamilan sulit dicapai.
Efek samping :
-          Efek samping jangka pendek akibat  tindakan operasi adalah infeksi dan pembengkakan testis.
-          Efek samping jangka panjang adalah insidensi  kanker testis (West, 1992) dan kanker prostat meningkat (Giovanucci et al, 1993 ab) pada pria yang pernah menjalani vasektomi 
Unsur penzaliman terhadap salah satu pihak: Tidak ada. Karena, tidak mengganggu hubungan seksual
Cara pemakaian : dilakukan dengan operasi baik anestesi local maupun umum yang memeperlihatkan aurat kepada orang lain dalam kondisi tidak darurat.
Para ulama sepakat mengharamkannya karena selama ini  yang terjadi adalah pemandulan.

3. Suntik KB
Saat ini sedang dilakukan penelitian terhadap kontrasepsi hormonal pria yang mengandung tertosteron  da progesterone. Suntikan testosterone enantat  200 mg per minggu akan menyebabkan azoospermia dan oligo spermia

    Motivasi :  bisa mengarah kepada pembatasan keturunan yang menyebabkan laki-laki menjadi mandul.
Unsur pembunuhan  (ta’qil): tidak ada
Unsur pembatasan (tahdid) permanen atau semi permanen: ada, hal tersebut dapat mengakibatkan alat reproduksi tidak berfungsi  dan mengakibatkan  tidak menghasilkan keturunan
Efek samping: Masih dalam pengembangan.
Unsur penzaliman terhadap salah satu pihak: tidak ada.
Cara pemakaian : Penyuntikan bisa dilakukan tanpa harus memeperlihatkan aurat.
Metode ini masih dalam pengembangan dan belum beredar di pasangan. Namun, agar bisa dijadikan  sebagai bahan bahan antisipasi bahwasanya pada  masa mendatang akan selalu ada pengembangan metodekontrasepsi baru yang makin efektif, mudah penggunaanya, serta minimal efek smping. Kita harus senantiasa  waspada serta membekali diri untuk memahami system reproduksi diri kita sendiri.

Metode Kontrasepsi wanita
Karena terlalu banyak metode kontrasepsi yang diperuntukan untuk wanita  sehingga yang akan kita bahas yang lazim digunakan saja.
1. Kontrasepsi Hormonal
Termasuk didalamya antara lain pil, suntik, susuk/norplant/implanon. Ketiganya mempunyai mekanisme kerja yang sama:

-          Menghambat atau menekan ovulasi ( pengeluaransel telur dari tempatnya, yaitu ovarium)
-          Membuat dinding endometrium tidak kondusif untuk implantasi ( tempat  tumbuhnya janin)
-          Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma.
Motivasi :   untuk mengatur kelahiran  yang bersifat sementara.
Unsur pembunuhan  (ta’qil): tidak ada
Unsur pembatasan (tahdid) permanen atau semi permanen: aka nada keterlambatan menstruasi dan kesuburan. Namun, sebagian wanita akan kembali hamil dalam 1 tahun setelah suntikan di hentikan. Respons pengembalian kesuburan  sangat tergantung kepada individu. Beberapa  kasus yang ditemukan, beberapa diantaranya  terpakasa  mengalami infertilitas sekunder karena  kontrasepsi ini. Meskipun secara teori tidak ada pembatasaan secara permanen, kontrasepsi  hormonal mempunyai efektivitas   cukup baik  hingga mencapai 99%. Jika pemakaian  dilakukan terus-menerus  bisa mengarah pada pembatasan secara permanen. 
Efek samping: Ada. Beberapa efek samping yang umum terjadi  karena kontrasepsi hormonal adalah gangguan menstruasi, mual, sakit kepala, pertumbuhan jerawat, pertambahan berat badan, depresi, peningkatan tekanan darah (hipertensi), serta kurangnya libido.  Penggunaan kontrasepsi  yang lama dapat menyebabkan disfungsi seksual pada wanita. Tidak semua wanita dapat menggunakan kontrasepsi hormonal  karena dikhawatirkan  akan adanya resiko yang lebih berat, seperti tromboembolisme  vena dan arteri yang menimbulkan gangguan serius , migraine, dan  kanker payudara.  Jika ada beberapa kondisi  yang  tidak diperbolehkan, baik secara relative, maupun mutlak harus didiskusikan terlebih dahulu kepada dokter  atau petugas medis yang berkompeten sebelum pemakaian.
Unsur penzaliman terhadap salah satu pihak: ada, yakni istri dengan dengan berkurangnya libidonya.
Cara pemakaian : Penyuntikan bisa dilakukan tanpa harus memeperlihatkan aurat.
Hukum metode ini adalah boleh.  Tetapi, Syaikh utsamin melarang pemakaiaannya yang terus menerus karena bisa menjadi KB permanen dan menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi wanita.

2. AKDR, IUD (intra Uterine Device)/ Spiral
Mekanisme kerjanya ialah menciptakan lingkungan lingkungan yang tidak kondusif karena adanya reaksi benda asing. Kondisi ini menyebabkan leukosit  yang dapat menghancurkan sperma, ovum bahkan blastocyta
.  
Motivasi :  Mengatur Kelahiran
Unsur pembunuhan  (ta’qil): ada. Dalam beberapa kondisi bisa mengarah terjadinya abortus (setelah calon  janin berada dalam tahap awal).
Unsur pembatasan (tahdid) permanen atau semi permanen: ada, bersifat semi permanen. Pemakaian  AKDR bervariasi waktunya antara 3 tahun, 5 tahun, dan 8 tahuun. Jika pemakaiannya minimal 5 tahun keatas dan tidak ada pertimbangan kondisi darurat maka penggunaan AKDR dengan tujuan mengatur  jarak kelahiran bisa menjadi pembatasan keturunan. Ini tidak sesuai dengan jarak yang diperintahkan dalam Al-Qur’an, yaitu 2 tahun.
Efek samping: ada. Bisa ditemukan pada beberapa orang . Biasanya  berupa rasa nyeri dan kejang diperut, menorargie (perdarahan), infeksi, perforasi rahim, kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim), dan abortus (keguguran).
Unsur penzaliman terhadap salah satu pihak: sebagian ada yang  mengalami hal tersebut. Istri mempunyai resiko untuk menanggung terjadinya efek samping tersebut. Suami merasakan adanya gangguan saat bersenggama karena  benang  AKDR yang keluar dari portio uteri terlalu pendek atau terlalu panjang.
Cara pemakaian : tidak sesuai dengan syariat islam karena harus memperlihatkan aurat wanita dalam kondisi tidak darurat, meskipun yang melihat seorang wanita.
Jadi, hukum AKDR/IUD adalah tidak boleh

3. Tubektomi /MOW (Sterilisasi Wanita).
Mekanisme kerjanya dengan memotong dan mengambil sebagian saluran telur(tuba) sehingga dikenal istilah tubektomi. Kadang-kadang prosedur sterilisasi tidak dilakukan dengan memotong tuba tetapi cukup dengan mengikatnya (membuat buntu), sehingga menghambat pembuahan antara sperma dan sel telur.

Motivas/niat/tujuani :  Memutuskan keturunan secara permanen.
Unsur pembunuhan  (ta’qil): tidak ada
Unsur pembatasan (tahdid) permanen atau semi permanen: ada, biasanya dilakukan untuk tujuan permanen, Meskipun sebenarnya sterilisasi wanita di pertimbangan secara irreversible, namun hai ini sangat tergantung usia dan teknik yang digunakan. Pengembalian kesuburan untuk hamil kembali  adalah 50% dan 90% tergantung teknik yang digunakan.  Metode sterilisasi yang paling mudah dikembalikan  adalah pemasangan hulka atau klip filshie karena alat ini mendatarkan tuba falopi yang kemudian dapat dikembangkan lagi. Kaunter dan diatermi adalahyang paling sulit dikembalikan . Cincin falopi dapat menyebabkan sebagian tuba falopi mengalmi nekrosis yang membuat pengembalian kesuburan lebih sulit dilakukan. Oleh karena itu jika dalam kondisi darurat harus menggunakan ini, tanyakan secara jelas kepada dokter sehingga anda tidak terjebak kepada pembatasan secara permanen.
Efek samping: Sterilisasi adalah kontrasepsi yang cukup efektif, tetapijika gagal ada peningkatan resiko kehamilan ektopik (diluar rahim). Sebagian wanita akan merasa berduka karena kehilangan, nyeri menstruasi, dan nyeri bahu yang bersifat sementara pasca operasi.
Unsur penzaliman terhadap salah satu pihak: tidak ada.
Cara pemakaian : Sterilisasi wanita biasanya dilakukan pembedahan dengan anestesi umum.
Kesimpulan hukum sterilisasi  wanita adalah haram karena pembatasan keturunan secara permanen.

Sumber Referensi:
Memilih kontrasepsi Alami dan Halal, 2008. dr.Anton & dr Andari.Jakarta: aqwamedika
Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi, 2007. Suzanne Everet. Jakarta : EGC
Teknologi Kontrasepsi, 2007. Siswosudarmo et al. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.  

Share/Save/Bookmark